KedaiPena.Com -Advokasi Rakyat Untuk Nusantara (ARUN) mengatakan penyesuaian subsidi listrik oleh Pemerintah tidak sesuai dengan implementasi nilai-nilai Pancasila yang saat ini sedang digaungkan.
“Kenapa begitu, karena ini jaraknya tidak jauh dari pernyataan saya Indonesia, saya Pancasila. Tetapi berbanding terbalik ketika pemberitaan soal naik-nya tarif dasar listrik (TDL) golongan 900 VA yang mayoritas dinikmati masyarakat bawah,” ujar melalui Sekretaris Jenderal ARUN, B.T Fernando Duling kepada KedaiPena.Com.
Atas hal tersebut, kata Nando sapaan akrabnya, jargon ‘Saya Indonesia, Saya Pancasila’ pada hari Pancasila 1 Juni kemarin, menjadi kontaradiktif dengan kenaikan TDL 900VA. Pernyataan soal Pancasila seperti basa-basi.
“Karena Pancasila dengan jargon ‘Saya Indonesia, Saya Pancasila’ muncul dan dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo seakan-akan Pancasila merestui kenaikan TDL dan terlihat membela kekuasaan,” geram Nando.
Lanjut Nando, Pancasila adalah sebuah perasaan umum rakyat Indonesia. Dan seharusnya semua pihakm termasuk Pemerintah dapat bersikap adil terhadap Pancasila.
“Dan ini sangat merugikan Pancasila dan Pemerintah harus bertanggung jawab karena hal ini,” pungkas Aktivis 98 ini.
Laporan: Muhammad Hafidh